>antara Benci dan Cinta itu sebenarnya sangatlah tipis perbedaannya, bahkan cenderung sama, yaitu sama2 mengedepankan nafsu dari pada logika. tapi kalau menurut aku sih Benci itu suatu emosi yang ditimbulkan oleh beberapa sebab, misalnya : perkataan yg menyinggung perasaan dan ditolak cinta dengan cara yang menyakitkan. sedangkan Cinta itu suatu emosi yang ditimbulkan dari seseorang terhadap sesuatu tanpa terfikir atau datang dengan tiba-tiba. misalnya : cinta kepada lawan jenis, tapi yang harus kamu ingat, Cinta itu bisa berakhir dengan kebencian dan benci itu bisa berubah menjadi Cinta.
>Dinding antara cinta dan benci memang sangat tipis. Ketika orang sedang dilanda cinta, hal sejelek apapun yang terdapat pada pasangan dipandang sangat indah, tapi ketika rasa cinta berubah menjadi benci hal sebaik apapun yang terdapat pada pasangan dianggap jelek. Padahal mungkin penyebab perasaan tersebut berbalik cuma sepele dan bisa diselesaikan kalau memang diantara kedua pasangan saling menghilangkan ego.
Contoh:
Ketika seorang pemuda sedang jatuh cinta pada kekasihnya, pemuda tersebut sangat memuja pasangan, dimanja, dipuja dll. Hal yang jelek pun dianggap baik oleh si pemuda dengan berdalih :asam di gunung garam di laut, lautan luas aku sebrangi tuk menggapai cintamu”. Tetapi Ketika sudah menikah dan tahu kejelekannya masing-masing, rumput tetangga dianggap lebih hijau daripada ladang sendiri. Bahkan terkadang pemuda tersebut menceritakan kejelekan istrinya pada orang lain, atau mungkin menceritakan pada perempuan lain yang dianggap lebih baik daripada istrinya, kemudian dia menyesali pernikahan tersebut. Padahal hal tersebut tidak boleh terjadi, karena itu merupakan aib kekeluargaan.
Makanya kalau boleh usul; ketika kita mencintai sesuatu jangan sampai berlebihan, karena rasa cinta suatu saat bisa berubah menjadi rasa benci. Jangan sampai rasa cinta kita pada sesuatu melebihi rasa cinta kita pada sang pencipta…. gitu kali ya…..
